Sabtu, 30 Maret 2013

Tugas Kelompok (Desy Arisandi, Dimas.D.P, Dwi Atmanti, Fakhri Kencana, Firdaus)


Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran yang menggambarkan perbandingan DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) dengan realisasinya yang mencakup unsure-unsur pendapatan dan belanja periode 1 Januari s.d 31 Desember 2011. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Tahun Anggaran (TA) 2011 yang terdiri dari Penerimaan Pajak sebesar Rp. 0 atau mencapai 0 persen. Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp.10.000,- atau mencapai 0 persen dari anggaran serta Penerimaan Negara Hibah sebesar Rp.0 atau mencapai 0 persen dari yang dianggarkan. Realisasi Belanja Negara pada TA 2011 adalah sebesar Rp. 18.699.061.349,- atau mencapai 89,08 persen dari anggaran. Jumlah realisasi Belanja terdiri dari Belanja Rupiah Murni sebesar Rp.18.699.061.349,- atau mencapai 89,08 persen dari anggaran, Belanja Pinjaman Luar Negeri sebesar Rp.0 atau 0 persen dari anggaran, dan Belanja Hibah sebesar Rp.0 atau 0 persen dari anggarannya.

Berikut adalah bentuk table dari hasil ringkasan perbandingan Laporan Realisasi Anggaram periode 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 (Netto):




Dari tabel diatas, kita bias melihat bahwa realisasi antara 2011 dan 2010 mengalami kenaikan sebesar Rp. 9.088.891.339- atau 4,67 persen.

Belanja Rupiah Murni Satuan Kerja Biro Keuangan Kementerian Kelautan dan Perikanan sebesar Rp. 18.699.061.349 terdiri dari :
·         Belanja Barang sebesar Rp.17.794.767.849 
·         Belanja Modal sebesar Rp.904.293.500


Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Dana pada tanggal pelaporan dan dibandingkan dengan tanggal pelaporan sebelumnya.

Jumlah Aset yang dimiliki sampai tangga 31 Desember 2011 sebesar Rp.2.561.539.700,- yang terdiri dari Aset Lancar Rp.1.278.000,- dan Aset Tetap sebesar Rp.2.316.009.210,- serta Aset Lainnya Rp.244.252.490,-.

Jumlah Kewajiban yang dimiliki sampai 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp.0,- yang merupakan Kewajiban Jangka Pendek.

Jumlah Ekuitas Dana yang dimiliki sampai 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp.2.561.539.700,- yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp.1.278.000,- dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp.2.560.261.700,-.
 


Aset Lancar sebesar Rp.1.278.000 terdiri dari :
·         Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp.0,-
·         Persediaan sebesar Rp.1.278.000,-

Aset Tetap sebesar Rp.2.316.009.210 terdiri dari :
·         Peralatan dan Mesin sebesar 2.315.459.210,-
·         Aset Tetap Lainnya sebesar Rp.550.000,-

Kewajiban Jangka Pendek sebesar Rp.0 terdiri dari :
·         Utang Pada Pihak Ketiga sebesar Rp.0,-
·         Uang Muka dari KPPN sebesar Rp.0,-
·         Pendapatan Yang Ditangguhkan sebesar Rp.0,-

Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp.1.278.000,- adalah cadangan persediaan sebagai penyeimbang dari akun persediaan.
Ekuitas Dana Diinvestasikan sebesar Rp.2.561.539.700,- adalah diinvestasikan dalam Aset Tetap dan Aset Lainnya sebagai penyeimbang dari akun Aset Tetap dan Aset Lainnya.



Penjelasan Atas Pos-pos Laporan Realisasi Pendapatan dan Hibah

Terdapat Penerimaan Negara dan Hibah dan dicantunkan ke dalam Pendapatan Negara Bukan Pajak di Satker Biro Keuangan di TA 2011 sebesar Rp.10.00,- adalah kelebihan setor pengembalian TUP untuk bulan Agustus 2011 disetor pada tanggal 12 September 2011 sebesar Rp.42.236,- yang semestinya Rp.32.236,-. Satker Biro Keuangan telah melakukan Surat Pemberitahuan Reklasifikasi pada tanggal 11 Oktober 2011 ke KPPN Jakarta I, sehingga kelebihan setor sebesar Rp.10.000,- menjadi akun 423999 Pendapatan Anggaran Lain-Lain.




Jumat, 15 Maret 2013

Ruang Lingkup Laporan Keuangan


Arti Penting Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.

Laporan keuangan sangat diperlukan oleh berbagai kalangan, antara lain pemilik, manajemen perusahaan, kreditur atau bankir, investor, pemerintah, akademis dan lain sebagainya.

Bagi pimpinan atau pihak manajemen perusahaan, analisa ini akan membantu untuk mengetahui keadaan perkembangan keuangan perusahaan, hasil-hasil yang telah dicapai di waktu yang lalu dan saat ini. Dengan melakukan analisa data keuangan dari tahun-tahun yang lalu, diharapkan dapat diketahui kelemahan – kelemahan  dari perusahaan serta hasil – hasil  yang telah dianggap cukup baik. Hasil analisa hipotesis tersebut sangat penting artinya bagi penyusun rencana atau kebijakan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang. Dengan demikian kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan dapat diperbaiki serta hasil yang sudah baik pada masa lalu dapat dipertahankan atau ditingkatkan. 

 Para kreditur sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan dari perusahaan yang telah atau akan menjadi debitur atau nasabahnya. Sebelum keputusan mengenai permintaan kredit dari suatu perusahaan diberikan atau ditolak, maka perlu dilakukan analisa laporan keuangan perusahaan tersebut. Dengan demikian pihak kreditur dapat mengetahui kemampuan perusahaan membayar kembali hutang dan bunganya.

Investor sangat membutuhkan laporan keuangan perusahaan dalam menentukan kebijakan penanaman modalnya. Bagi investor, yang terpenting tingkat pengembalian dari dana yang diinvestasikan.

Untuk lebih detailnya, berikut ini penjelasan masing  –  masing pihak  yang bekepentingan terhadap laporan keuangan:
a. Pemilik perusahaan
Dengan menggunakan laporan keuangan, pemilik perusahan dapat menilai sukses tidaknya manajer dalam memimpin perusahaannya dan kesuksesan seorang manajer biasanya diukur dengan laba yang diperoleh perusahaan. Dengan kata lain, laporan keuangan diperlukan oleh pemilik perusahaan untuk menilai hasil-hasil yang telah dicapai dan menilai kemungkinan hasil-hasil yang akan dicapai di masa yang akan datang sehingga bisa menaksir bagian keuntungan  yang akan diterima dan perkembangan harga saham yang dimilikinya.
b. Manager atau pimpinan perusahaan
Laporan keuangan digunakan sebagai alat untuk mempertanggungjawabkan kepercayaan yang telah diberikan oleh pemilik perusahaan. Selain itu, laporan keuangan juga digunakan oleh manajemen untuk :
1) mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan,
2) mengukur efisiensi tiap-tiap bagian, proses, atau produksi,
3) mengukur hasil kerja tiap-tiap individu yang telah diserahi wewenang dan tanggung jawab,
4)  menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan yang baru untuk mencapai hasil yang lebih baik.
c. Investor
Laporan keuangan digunakan oleh para investor untuk mengetahui jaminan investasinya dan mengetahui kondisi kerja / kondisi keuangan jangka pendek perusahaan tersebut. Selain itu, investor juga menggunakan laporan keuangan dalam rangka penentuan kebijaksanaan penanaman modalnya.
d. Kreditur / banker
Kreditur jangka panjang ini menggunakan laporan keuangan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar  utang dan beban-beban bunganya dan untuk mengetahui apakah kredit yang akan diberikan itu cukup mendapat jaminan dari perusahaan.
e. Pemerintah
Laporan keuangan digunakan oleh pemerintah untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung oleh perusahan serta digunakan sebagai dasar perencanaan pemerintah.
f. Masyarakat

Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai hal. Perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan pada penanam modal domestik.  Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya. 



 Pengertian Laporan Keuangan dan Pengertian Dasar Analisis Laporan Keuangan

laporan keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban keuangan bagi perusahaan. Analisa laporan keuangan perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat resiko (atau tingkat kesehatan) suatu perusahaan. Menganalisa laporan keuangan perusahaan sangat bermanfaat untuk mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. 


Menurut Munawir (2010;35), analisis laporan keuangan adalah analisis laporan keuangan yang terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Harahap (2009:190), analisis laporan keuangan berarti menguraikan akun-akun laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Sedangkan menurut Sundjaja dan Barlian (2001:37), analisis laporan keuangan perusahaan pada dasarnya merupakan perhitungan rasio-rasio untuk menilai keadaan keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini, dan kemungkinannya di masa depan. 


Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan merupakan proses untuk mempelajari data-data keuangan agar dapat dipahami dengan mudah untuk mengetahui posisi keuangan, hasil operasi dan perkembangan suatu perusahaan dengan cara mempelajari hubungan data keuangan serta kecenderungannya terdapat dalam suatu laporan keuangan, sehingga analisis laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan juga dalam melakukan analisisnya tidak akan lepas dari peranan rasio-rasio laporan keuangan, dengan melakukan analisis terhadap rasio-rasio keuangan akan dapat menentukan suatu keputusan yang akan diambil.


Terdapat syarat-syarat  yang  harus  dipenuhi  dalam  melakukan  analisis laporan  keuangan  agar  analisis  tersebut berguna dalam  pengambilan keputusandiantaranya terdiri dari :

1).Kualifikasi analisis laporan keuangan.Kualifikasi yang baik dan adanya kejelasan mengenai siapa yang harusmelakukan analisis tersebut, serta seorang analisis harus memenuhi persyaratan diantaranya :a.Harus memahami cara menganalisis laporan keuangan b.Harus memahami teknik menganalisis laporan keuanganc.Harus memahami konsep akuntansid.Harus memahami segmen bisnise.Harus diketahui latar belakang pendidikan analisis tersebut

2).Ketepatan waktu analisisLaporan keuangan harus relevan dan andal : disajikan tepat waktuserta keseimbangan antara biaya dan manfaat.
3).Menilai reliability terhadap laporan keuangan.Laporan keuangan disajikan menurut SAK yang ditetapkan oleh IkatanAkuntan Indonesia b.Metode dan kebijakan akuntansi harus ditetapkan secara konsistenc.Laporan keuangan yang disajikan harus diungkapkan sebagaimanamestinyad.Semua karakteristik kualitatif harus melekat pada laporan keuangane.Apakah laporan keuangan itu diaudit oleh auditor ekstern atau tidak 
4).Adanya hasil analisis secara tertulis. Agar  informasi  yang  dihasilkan  lebih efektif,  maka hal yang  harusdiperhatikan  adalah  penyajian laporan keuangan.  Analisis atas laporankeuangan merupakan  bagian  dari pelaporan  keuangan. Maka dapat diartikan bahwa analisis laporan  keuangan  harus disajikan secara tertulis.

5).Digunakannya teknik analisa umum. Teknik analisa yang sering  digunakan  adalah dengan  analisis ratio  utama yaitu :  a.)Analisis profitabilitas atau  rentabilitas
b.)Analisis likuiditasc, Analisis solvabilitas, Analisis aktivitas
c.)Analisis solvabilitas.Analisis aktivitas

6).Membandingkannya dengan kinerja masa lalu, analisis laporan keuangan yang dilakukan akan lebih tajam apabila angka-angka  keuangan dibandingkan  dengan  standar tertentu.  Standar  tersebut dapat berupa standar  internal yang diterapkan oleh  manajemen,perbandingan historis atau  membandingkan angka- angka keuangan tahun .lalu dengan angka-angka keuangan tahun sekarang.



Syarat-Syarat Laporan Keuangan 

Syarat laporan keuangan laporan yang baik harus memenuhi kriterua sebagai berikut : 

 Lengkap :laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat-syarat tersebut diatas dan tidak menyesatkan pembaca. 

Relevan : informasi yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan untuk mengambil keputusan. 

Dapat dimengerti : laporan keuangan yang disusun berdasarkan secara jelas dan mudah difahami oleh para pemakainya.

Daya uji  : laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep dasar akuntansidan prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain

Netral : laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak pada kepentingan pemakai tertentu.

 Daya banding : perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik antara laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan keuangan perusahaan tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama. 

 Tepat waktu : laporan keuangan harus di sajikan tepat pada waktunya . 


Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:5-8), laporan keuangan yang berguna bagi pemakai informasi bahwa harus terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan.




Keterbatasan Laporan Keuangan
  Keterbatasan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
-        Laporan keuangan itu pada dasarnya adalah interin report yang dibuat secara periodik dan bukan merupakan laporan akhir. Semua jumlah atau hal yang dilaporkan didalamnya tidak menunjukkan nilai likuidasi atau realisasi pada saat laporan dibuat. Dan pada laporan ini terbendung pendapat pribadi daripada manajemen yang bersangkutan.
- Laporan keuangan tidak menunjukkan nilai akhir dalam arti yang sebenarnya. Nilai yang dicantumkan pada daftar disesuaikan dengan peraturan konvensional daripada pembukuan yang dapat digunakan untuk bermacam-macam aktiva. Jadi nilai yang tercantum adalah hasil kombinasi antara catatan, fakta, pertimbangan pribadi dan prinsip akuntansi.
- Laporan keuangan tidak mampu memberikan gambaran keuangan dan hasil usaha yang setepat-tepatnya karena terdapat beberapa faktor yang sukar ditentukan nilainya dalam satuan uang, sedangkan faktor ini mempunyai pengaruh pada kondisi termaksud.

 
Sifat keterbatasan laporan keuangan tersebut diatas dapat dikatakan bahwa :


a.Laporan keuangan bersifat historis
b.Laporan keuangan bersifat umum
c.Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan
d.Akuntansi hanya melaporkan informasi yang bersifat material
e.Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian
f.Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis dan pemakai laporan laporan diasumsikan memahami bahwa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan
g.Adanya pelbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan, menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahaan
  h.Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang dapat   
    dikualifikasikan umumnya diabaikan.


Peranan Pemeriksaan Akuntansi Publik
  1. Berperan dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya yang terbatas , termasuk identifikasi bidang keputusan yang rumit dan penetapan tujuan serta sasaran organisasi
  2. Mengarahkan dan mengendalikan secara efektif sumber daya ekonomi dan sumber daya manusia yang ada di dalam organisasi
  3. Menjaga dan melaporkan kepemilikan atas sumber daya yang dikuasai organisasi
Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan 



Macam laporan keuangan sebagai berikut :
Neraca (balance sheet)
Neraca adalah salah satu laporan keuangan yang berisi informasi tentang posisi keuangan perusahan, yaitu harta (asset), kewajiban (liabilities), dan modal sendiri (equity) pada suatu periode tertentu. Neraca terdiri dari dua bagian yaitu sebelah debit dan kredit. Secara umum bagian debet disebut aktiva yang terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap, sedang bagian kredit disebut passiva yang terdiri dari hutang dan modal.
Neraca terdiri dari 3 bagian utama :
Pengertian aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud saja, tetapi termasuk pengeluaran yang belum dialokasikan atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya. Misalnya good will, hak paten, hak penerbitan dan sebagainya.

Pada dasarnya aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar
  Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor. Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan ke dalam  hutang lancar (hutang jangka pendek) dan hutang jangka panjang.
 Modal sendiri  hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik Perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya.

Laporan Rugi Laba (income statement)
Laporan rugi laba adalah suatu laporan keuangan yang menggambarkan secara sistematis tentang pendapatan dan operasional, pendapatan atau beban non operasional, sisa hasil usaha yang diperoleh suatu selama periode tertentu. 

Laporan perubahan modal / laporan ekuitas pemilik : melaporkan perubahan ekuitas pemilik selama jangka waktu tertentu. Laporan terebut dipersiapkan setelah laporan laba rugi, karena laba bersih atau rugi bersih periode berjalan harus dilaporkan dalam laporan ini.

Demikian juga dengan laporan perubahan modal ini. Harus dipersiapkan sebelum mempersiapkan neraca, karena jumlah modal pada akhir periode harus dilaporkan di neraca. Oleh karena itu, laporan perubahan modal seringkali dipandang sebagai penghubung antara laporan laba rugi dengan neraca.

Ada tiga jenis transaksi yang mempengaruhi perubahan modal, antara lain:

  1. Investasi.
  2. Pendapatan dan beban.
  3. Penarikan oleh pemilik atau yang biasa dikenal dengan istilah prive.

Laporan arus kas: Menujukkan arus kas selama periode tertentu.

Catatan atas laporan keuangan: berisi rincian neraca dan laporan laba rugi, kebijakan akuntansi, dan lain sebagainya.




Hubungan Antar Berbagai Laporan Keuangan